- Back to Home »
- PAK yang altruis »
- Pendidikan Agama Kristen yang Altruis dalam Masyarakat Multikultural
Pendidikan AGama Kristen dalam Masyarakat Majemuk harus berbasis pada tindakan altruis. Tindakan altruis Guru PAK bagi peserta didik yang dilayani dengan pelayanan kependidikan Kristen dalam masyarakat majemuk dapat disaksikan dalam surat-surat Paulus. Khususnya dalam I Kor. 9:1-27 tentang hak dan kewajiban rasul. Paulus memiliki hak untuk mendapat penghidupan dari pemberitaan itu. Akan tetapi Paulus tidak menggunakan hak itu. Inilah tindakan altruis dari Paulus. Paulus menolong jemaat Korintus untuk kebaikan mereka yaitu mereka berkembang dalam iman. Untuk mencapai maksud itu, Paulus rela berbuat baik dengan mengabaikan apa yang menjadi haknya. Paulus menjadi altruis dengan orang yang dilayaninya yaitu jemaat Korintus. Paulus lebih mementingan kepentingan orang lain. Hal ini Nampak dari kerelaan Paulus untuk tidak menuntut haknya sebagai pemberita Injil. Inilah tindakan altruis dari Paulus untuk orang lain.
Altruisme bagi yang dilayani merupakan pokok penting dalam pelayanan kepemimpinan kemandirian gereja. Seorang pemimpin adalah orang yang bersedia altruis bagi kelompok yng dilayani. Paulus dalam pelayanannya menerapkan esensi dari altruism. Paulus menuliskan surat-suratnya kepada kelompok-kelompok kecil orang yang dikenalnya secara pribadi, yaitu Timotius, Titus, dan Filemon. Paulus juga menulis surat-surat kepada kelompok-kelompok besar pembaca, seperti jemaat di Roma, Korintus, dan Galatia. Surat-surat ini memberikan wawasan tentang mengapa pemimpin itu ada. Dia juga menambahkan wawasan tentang pengetahuan, keahlian, dan kemampuan-kemampuan yang dibutuhkan pemimpin-pemimpin saat ini. Ketika mempelajari surat-surat Paulus kepada Roma, Korintus, Galatia, Tesalonika dan Filemon, maka akan nampak suatu pokok yang tidak dapat hindari oleh jemaat adalah kebutuhan akan pemimpin dan kepemimpinan atau yang disebut dengan kepemimpinan gereja. Gereja adalah persekutuan yang dipanggil Yesus Kristus yang perlu dipimpin sesuai dengan kepemimpinan Yesus.
Paulus mengemukakan kepemimpinan altruis yaitu kepemimpinan berdasar rasa belas kasihan, kesadaran diri, kebenaran oleh iman, komitmen, dan komunitas. Belas Kasihan melalui Kesatuan Rohani. Orang-orang Kristen Yahudi di dekat Yerusalem berada di tepi jurang kelaparan. Paulus menyebut mereka sebagai "orang-orang saleh yang miskin di Yerusalem" (Roma 15:26). Paulus mengumpulkan persembahan untuk orang miskin, dan ia mendesak pertanggungjawaban orang Kristen untuk membantu mereka yang membutuhkan. Dia mencari kesempatan bagi orang-orang Kristen non-Yahudi untuk menjangkau dengan belas kasihan serta untuk menunjukkan kesatuan rohani.